Telah Ditemukan Piramida Tertua Ada di di Indonesia, Berikut Ulasannya

Cianjur Bukan Piramida Giza atau suku Maya, ilmuwan mengeklaim bahwa piramida tertua di dunia ada di Indonesia, tepatnya di Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, yang pertama kali ditemukan oleh penjajah Belanda pada abad ke-20.

Tepat di puncak Gunung Padang terdapat sisa-sisa batu kuno prasejarah peninggalan era megalitik, sebuah keajaiban arkeologi terbesar di Asia Tenggara. Tapi tampaknya, ada peninggalan yang lebih fantastis yang terkubur di bawah batu kuno.

Dalam penelitian kontroversial yang dipresentasikan pada AGU 2018 Loss Meeting di Washington DC, AS, para peneliti Indonesia memaparkan information yang menyatakan bahwa Gunung Padang diklaim sebagai situs yang strukturnya mirip piramida tertua di dunia.

Penelitian yang telah dilakukan selama bertahun-tahun itu menunjukkan Gunung Padang bukanlah bukit biasa, tetapi merupakan rangkaian struktur kuno berlapis dengan pondasi berusia sekitar 10.000 tahun atau bahkan lebih tua dari itu.

" Studi kami membuktikan bahwa struktur tidak hanya menutupi bagian atas tetapi juga membungkus lereng yang mencakup location sekitar 15 hektar," tulis para penulis dalam abstrak untuk poster baru mereka. "Struktur tidak hanya dangkal tetapi berakar lebih dalam."

Untuk menemukan struktur tersebut, para peneliti menggunakan teknik kombinasi, termasuk tomografi sinar x, survei radar penembus tanah, dan penggalian arkeologi. Hasilnya, tim menemukan Gunung Padang bukan hanya struktur buatan, tapi juga serangkaian lapisan yang dibangun selama periode prasejarah.

Lapisan paling atas, terdiri dari kolom batu, dinding, jalan setapak, dan ruang, berada di atas lapisan kedua sekitar 1 hingga 3 meter di bawah permukaan.

Sementara lapisan kedua berupa susunan dari batuan kolumnar yang diatur dalam struktur matriks. Lapisan ketiga adalah rongga atau ruang bawah tanah yang memanjang sejauh 15 meter, dan ini berada di atas lapisan terendah atau keempat, terbuat dari batu basal lidah lava yang entah bagaimana mereka membuatnya, atau bisa jadi dipahat oleh tangan manusia.

Sedangkan berdasarkan penanggalan radiokarbon, lapisan pertama berusia sekitar 3.500 tahun, lapisan kedua sekitar 8.000 tahun dan lapisan ketiga berkisar 9.500 hingga 28.000 tahun.

Mengenai apa fungsi piramida kuno Gunung Padang, para peneliti yang dipimpin oleh ahli geofisika, Danny Hilman Natawidjaja, dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menduga kemungkinan struktur digunakan untuk ritual keagamaan.

Jika klaim mereka benar, piramida Gunung Padang bisa mengubah gagasan tentang kemampuan masyarakat prasejarah. "Kuli yang unik. Bangunan ini sangat besar.

Orang mengira zaman prasejarah itu primitif, tapi monumen ini membuktikan bahwa gagasan itu salah," kat Natawidjaja kepada The Sydney Morning Herald.

Faktanya, klaim Natawidjaja ini diragukan beberapa pihak karena banyak peneliti mempertentangkan teknik atau metode yang dilakukan Natawidjaja. Hingga saat ini, penelitian Natawidjaja dan tim belum dilihat oleh rekan sejawat.

Tapi bagaimanapun, penelitian ini bisa menambah pengetahuan sejarah, dan memberikan gambaran kecil dunia sebagai salah satu bangunan paling kuno dan misterius.

Ihwal bangunan apa yang bersemayam di Gunung Padang, hanya waktu yang bisa menjawabnya. Adapun temuan telah dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Geophysical Union di Washington, DC, beberapa tahun lalu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wamenkes Umumkan Vaksinasi Booster Covid-19 Untuk Masyarakat Dijadwalkan Pada 1 Januari 2022

Polri Akan Berlakukan Surat Keluar Masuk (SKM) Saat Jelang Libur Nataru 2021 Hingga 2 Januari 2022

Seorang Pria Terduga Penendang Sesajen di Gunung Semeru Ditangkap Polisi di Bantul, Yogyakarta