Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Seorang Remaja Diperkosa Sebanyak 2 Kali Oleh Pacar Ibunya di Medan

Jakarta - Mawar (17) bukan nama sebenarnya mengalami tindakan pemerkosaan yang dilakukan pria berinisial AM. Pria itu merupakan pacar ibu kandung dari Mawar. Ibu kandung Mawar diketahui telah berpisah dengan suaminya. Mawar pun memilih untuk tinggal bersama ibunya. Kuasa hukum Mawar, Luqman Sulaiman, mengatakan pemerkosaan yang dilakukan AM terjadi pada 2 Agustus 2021 sekitar pukul 10.00 Wib, di rumah ibu korban wilayah Kecamatan Medan Polonia. Saat kejadian korban berada di rumah seorang diri lantaran ibunya sedang bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Lalu, AM datang dan melihat korban sedang tidur seketika langsung menyelinap ke dalam kamar Mawar. "AM memerkosa korban walaupun Mawar melakukan perlawanan,"katanya kepada wartawan, Kamis (28/10). Selanjutnya, Mawar melaporkan kepada ibunya atas tindakan yang telah dilakukan AM. Namun, mirisnya ibu korban malah menyarankan agar Mawar tak memberitahu tindakan yang dilakukan AM kepada orang lain. Tidak sampai di

Sebanyak 20 Ekor Sapi Jawa Meriahkan Promosi Pariwisata di Kota Solo

Solo - Sebanyak 20 sapi Jawa ikut memeriahkan promosi pariwisata Kota Solo, Kamis (21/10). Hewan ternak yang didatangkan dari Karanganyar dan Boyolali itu ditunggangi berkeliling kota. "Ini semacam kirab yang kita mulai dari Alun-alun utara Keraton Surakarta kemudian ke Gladag dan sekitarnya. Kemudian kembali lagi ke alun-alun. Kami ingin mempromosikan agro wisata Solo Raya, khususnya menjelang Solo acara Solo Indonesia Culinary Event sebagai rangkaian Solo Great Sale (SGS),"ujar Ketua Panitia SGS 2021 Daryono. Menurut dia, Solo Raya merupakan basis bahan baku kuliner yang potensial, sehingga layak untuk dipromosikan secara optimum. Salah satunya adalah sapi, terutama sapi Jawa yang lekat dengan masyarakat Jawa. Selain daging, sapi juga penghasil susu yang dibutuhkan masyarakat. "Makanya kami undang rekan-rekan pemilik sapi tunggang dari Boyolali dan Karanganyar untuk berpartisipasi mensosialisasikan occasion Solo Indonesia Culinary Event,"katanya

Pendapat Dewan Penasihat Perludem Mengenai Pemilihan Pejabat TNI - Polri Tidak Relevan

Jakarta - Dewan Penasihat Perludem, Titi Anggraini berpendapat opsi pemilihan TNI- Polri sebagai pejabat tidak relevan. Menurutnya, ada mekanisme pengisian pejabat lain yang lebih reputable dibandingkan membuka kotak pandora kehadiran TNI-Polri aktif pejabat kepala daerah. Ia mengatakan bahwa penugasan dan pengisian Jpt Madya Pratama dari prajurit TNI dan Polri aktif itu bukan dalam posisi pengisian penjabat kepala daerah. "Mereka kan harus bekerja sesuai penugasan, Nah penugasannya itu kan diminta untuk mengisi Kementerian lembaga. Jadi harusnya fokus pada konsistensi penugasan itu jangan di alih fungsikan untuk mengisi posisi lain yaitu sebagai pejabat kepala daerah,"ujarnya dalam online forum diskusi Iluni UI, Selasa (12/10). Lebih lanjut ia mengatakan bahwa harus adanya kekonsistenan dengan undang-undang TNI Polri bahwa mereka hanya bisa mengisi Jpt kalau diminta oleh kementerian dan lembaga. "Jangan sampai dimintanya untuk jadi staf khusus misal, at

Polisi Masih Mendapati Pengendara Motor Dengan Knalpot Bising di Bundaran Senayan

Jakarta -  Ditlantas Polda City Jaya memberi perhatian pada penertiban motor yang menggunakan knalpot bising. Pasalnya, masih ditemukan pemotor bandel yang tak taat aturan. Pada kegiatan malam bebas kerumunan ( crowd free night ) di Bundaran Senayan, Sabtu (9/10) dini hari, petugas polisi menindak pemotor berknalpot bising. Ada berbagai jenis motor yang terjaring dalam penindakan kali ini. Seperti Honda Scoopy, Beat, dan Vario yang dimodifikasi. Selain menindak kendaraan knalpot bising, petugas juga menindak kendaraan tanpa kelengkapan sesuai aturan. Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo telah menegaskan penggunaan knalpot bising menjadi target utama dalam penertiban kendaraan bermotor. Sebab memicu kecelakaan lalu lintas. "Kenapa pelanggaran knalpot bising menjadi salah satu target utama? yang pertama karena tentu ini adalah mengganggu indra pendengaran. Yang kedua mengganggu konsentrasi sehingga membahayakan atau berisiko terjadi kecelakaan lalu lintas," ka